
Gedungnya cukup bersahaja (mangsudnya sih sederhana banget),maklum aja biaya masuknya 2 ribu perak, itupun gak pake tiket. Terdiri dari beberapa bangunan yang disambung sama inner court. Intinya sih ada 3 bagian, kalo pertama masuk fokus di sejarah sama peninggalan Ibu Kartini, trus disambung sama sejarah keluarga besarnya baru yang terakhir sejarah Jepara sama peninggalannya. Ginilah suasana museum RA Kartini itu...

Yang ini beberapa peninggalan barang pribadi si ibu yang cukup unik.

Kalo ini dipake buat nyimpen jamu, secara jaman dulu semua perempuan gedongan tiap hari minum jamu. Gak tau sekarang orang kraton masih pada rutin minum jamu gak ya?

Standart hidup perempuan jaman dulu, pasti bisa ngejait trus klo termasuk orang gedongan pasti ya punya mesin jahit sendiri.

Aku juga baru tau kalo...
Meskipun Ibunda RA Kartini istri pertama, tapi engga diakui karena bukan berdarah ningrat, malah istri kedua ayahnya yang diakui.
Sama seperti ibundanya RA Kartini juga bukan istri yang diakui. Gampangannya sih cuma selir bukan permaisuri.
Makam RA Kartini bukan di Jepara tapi di Rembang, yang ada di Jepara itu cuma museum sama kuburan ari"nya.
RA Kartini meninggal setelah beberapa hari melahirkan 1 anak lelaki.
0 comments:
Post a Comment