Fakta di Balik Kriminalisasi KPK, dan Keterlibatan SBY

November 12, 2009 by dreweight
Oleh : Rina Dewreight

Apa yang terjadi selama ini sebetulnya bukanlah kasus yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah ujung dari konspirasi besar yang memang bertujuan mengkriminalisasi institusi KPK. Dengan cara terlebih dahulu mengkriminalisasi pimpinan, kemudian menggantinya sesuai dengan orang-orang yang sudah dipilih oleh “sang sutradara”, akibatnya, meskipun nanti lembaga ini masih ada namun tetap akan dimandulkan. 

Agar Anda semua bisa melihat persoalan ini lebih jernih, mari kita telusuri mulai dari kasus Antasari Azhar. Sebagai pimpinan KPK yang baru, menggantikan Taufiqurahman Ruqi, gerakan Antasari memang luar biasa. Dia main tabrak kanan dan kiri, siapa pun dibabat, termasuk besan Presiden SBY.

Antasari yang disebut-sebut sebagai orangnya Megawati (PDIP), ini tidak pandang bulu karena siapapun yang terkait korupsi langsung disikat. Bahkan, beberapa konglomerat hitam — yang kasusnya masih menggantung pada era sebelum era Antasari, sudah masuk dalam agenda pemeriksaaanya.

Tindakan Antasari yang hajar kanan-kiri, dinilai Jaksa Agung Hendarman sebagai bentuk balasan dari sikap Kejaksaan Agung yang tebang pilih, dimana waktu Hendraman jadi Jampindsus, dialah yang paling rajin menangkapi Kepala Daerah dari Fraksi PDIP. Bahkan atas sukses menjebloskan Kepala Daerah dari PDIP, dan orang-orang yang dianggap orangnya Megawati, seperti ECW Neloe, maka Hendarman pun dihadiahi jabatan sebagai Jaksa Agung.

Setelah menjadi Jaksa Agung, Hendarman makin resah, karena waktu itu banyak pihak termasuk DPR menghendaki agar kasus BLBI yang melibatkan banyak konglomerat hitam dan kasusnya masih terkatung –katung di Kejaksaan dan Kepolisian untuk dilimpahkan atau diambilalih KPK. Tentu saja hal ini sangat tidak diterima kalangan kejaksaan, dan Bareskrim, karena selama ini para pengusaha ini adalah tambang duit dari para aparat Kejaksaan dan Kepolisian, khususnya Bareskrim. Sekedar diketahui Bareskrim adalah supplier keungan untuk Kapolri dan jajaran perwira polisi lainnya.

Sikap Antasari yang berani menahan besan SBY, sebetulnya membuat SBY sangat marah kala itu. Hanya, waktu itu ia harus menahan diri, karena dia harus menjaga citra, apalagi moment penahanan besannya mendekati Pemilu, dimana dia akan mencalonkan lagi. SBY juga dinasehati oleh orang-orang dekatnya agar moment itu nantinya dapat dipakai untuk bahan kampanye, bahwa seorang SBY tidak pandang bulu dalam memberantas korupsi. SBY terus mendendam apalagi, setiap ketemu menantunya Anisa Pohan , suka menangis sambil menanyakan nasib ayahnya.

Dendam SBY yang membara inilah yang dimanfaatkan oleh Kapolri dan Jaksa Agung untuk mendekati SBY, dan menyusun rencana untuk “melenyapkan” Antasari. Tak hanya itu, Jaksa Agung dan Kapolri juga membawa konglomerat hitam pengemplang BLBI [seperti Syamsul Nursalim, Agus Anwar, Liem Sioe Liong, dan lain-lainnya), dan konglomerat yang tersandung kasus lainnya seperti James Riyadi (kasus penyuapan yang melibatkan salah satu putra mahkota Lippo, Billy Sindoro terhadap oknun KPPU dalam masalah
Lipo-enet/Astro, dimana waktu itu Billy langsung ditangkap KPK dan ditahan), Harry Tanoe (kasus NCD Bodong dan Sisminbakum yang selama masih mengantung di KPK), Tommy Winata (kasus perusahaan ikan di Kendari, Tommy baru sekali diperiksa KPK), Sukanto Tanoto (penggelapan pajak Asian Agri), dan beberapa konglomerat lainnya].

Para konglomerat hitam itu berjanji akan membiayai pemilu SBY, namun mereka minta agar kasus BLBI , dan kasus-kasus lainnya tidak ditangani KPK. Jalur pintas yang mereka tempuh untuk “menghabisi Antasari “ adalah lewat media. Waktu itu sekitar bulan Februari- Maret 2008 semua wartawan Kepolisian dan juga Kejaksaan (sebagian besar adalah wartawan brodex – wartawan yang juga doyan suap) diajak rapat di Hotel Bellagio Kuningan. Ada dana yang sangat besar untuk membayar media, di mana tugas media mencari sekecil apapun kesalahan Antasari. Intinya media harus mengkriminalisasi Antasari, sehingga ada alasan menggusur Antasari.

Nyatanya, tidak semua wartawan itu “hitam”, namun ada juga wartawan yang masih putih, sehingga gerakan mengkriminalisaai Antasari lewat media tidak berhasil.
Antasari sendiri bukan tidak tahu gerakan-gerakan yang dilakukan Kapolri dan Jaksa Agung yang di back up SBY untuk menjatuhkannya. Antasari bukannya malah nurut atau takut, justeru malah menjadi-hadi dan terkesan melawan SBY. Misalnya Antasari yang mengetahui Bank Century telah dijadikan “alat” untuk mengeluarkan duit negara untuk membiayai kampanye SBY, justru berkoar akan membongkar skandal bank itu. Antasari sangat tahu siapa saja operator –operator Century, dimana Sri Mulyani dan Budiono bertugas mengucurkan duit dari kas negara, kemudian Hartati Mudaya, dan Budi Sampurna, (adik Putra Sanpurna) bertindak sebagai nasabah besar yang seolah-olah menyimpan dana di Century, sehingga dapat ganti rugi, dan uang inilah yang digunakan untuk biaya kampanye SBY.

Tentu saja, dana tersebut dijalankan oleh Hartati Murdaya, dalam kapasitasnya sebagai Bendahara Paratai Demokrat, dan diawasi oleh Eddy Baskoro plus Djoko Sujanto (Menkolhukam) yang waktu itu jadi Bendahara Tim Sukses SBY. Modus penggerogotan duit Negara ini biar rapi maka harus melibatkan orang bank (agar terkesan Bank Century diselamatkan pemerintah), maka ditugaskan lah Agus Martowardoyo (Dirut Bank Mandiri), yang kabarnya akan dijadikan Gubernur BI ini. Agus Marto lalu menyuruh Sumaryono (pejabat Bank Mandiri yang terkenal lici dan korup) untuk memimpin Bank Century saat pemerintah mulai mengalirkan duit 6,7 T ke Bank Century.

Antasari bukan hanya akan membongkar Century, tetapi dia juga mengancam akan membongkar proyek IT di KPU, dimana dalam tendernya dimenangkan oleh perusahaannya Hartati Murdaya (Bendahara Demokrat). Antasari sudah menjadi bola liar, ia membahayakan bukan hanya SBY tetapi juga Kepolisian, Kejaksaan, dan para konglomerat , serta para innercycle SBY. Akhirnya Kapolri dan Kejaksaan Agung membungkam Antasari. Melalui para intel akhirnya diketahui orang-orang dekat Antasari untuk menggunakan menjerat Antasari.
Orang pertama yang digunakan adalah Nasrudin Zulkarnaen. Nasrudin memang cukup dekat Antasari sejak Antasari menjadi Kajari, dan Nasrudin masih menjadi pegawai. Maklum Nasrudin ini memang dikenal sebagai Markus (Makelar Kasus). Dan ketika Antasari menjadi Ketua KPK, Nasrudin melaporkan kalau ada korupsi di tubuh PT Rajawali Nusantara Indonesia (induk Rajawali Putra Banjaran). Antasari minta data-data tersebut, Nasrudin menyanggupi, tetapi dengan catatan Antasari harus menjerat seluruh jajaran direksi PT Rajawali, dan merekomendasarkan ke Menteri BUMN agar ia yang dipilih menjadi dirut PT RNI, begitu jajaran direksi PT RNI ditangkap KPK.

Antasari tadinya menyanggupi transaksi ini, namun data yang diberikan Nasrudin ternyata tidak cukup bukti untuk menyeret direksi RNI, sehingga Antasari belum bisa memenuhi permintaan Nasrudin. Seorang intel polsi yang mencium kekecewaan Nasrudin, akhirnya mengajak Nasrudin untuk bergabung untuk melindas Antasari. Dengan iming-iming, jasanya akan dilaporkan ke Presiden SBY dan akan diberi uang yang banyak, maka skenario pun disusun, dimana Nasrudin disuruh mengumpan Rani Yulianti untuk menjebak Antasari.
Rupanya dalam rapat antara Kapolri dan Kejaksaan, yang diikuti Kabareskrim. melihat kalau skenario menurunkan Antasari hanya dengan umpan perempuan, maka alasan untuk mengganti Antasari sangat lemah. Oleh karena itu tercetuslah ide untuk melenyapkan Nasrudin, dimana dibuat skenario seolah yang melakukan Antasari. Agar lebih sempurna, maka dilibatkanlah pengusaha Sigit Hario Wibisono. Mengapa polisi dan kejaksaan memilih Sigit, karena seperti Nasrudin, Sigit adalah kawan Antasari, yang kebetulan juga akan dibidik oleh Antasari dalam kasus penggelapan dana di Departemen Sosial sebasar Rp 400 miliar.

Sigit yang pernah menjadi staf ahli di Depsos ini ternyata menggelapakan dana bantuan tsunami sebesar Rp 400 miliar. Sebagai teman, Antasari, mengingatkan agar Sigit lebih baik mengaku, sehingga tidak harus “dipaksa KPK”. Nah Sigit yang juga punya hubungan dekat dengan Polisi dan Kejaksaan, mengaku merasa ditekan Antasari. Di situlah kemudian Polisi dan Kejaksaan melibatkan Sigit dengan meminta untuk memancing Antasari ke rumahnya, dan diajak ngobrol seputar tekana-tekanan yang dilakukan oleh Nasrudin. Terutama, yang berkait dengan “terjebaknya: Antasari di sebuah hotel dengan istri ketiga Nasrudin.

Nasrudin yang sudah berbunga-bunga, tidak pernah menyangka, bahwa akhirnya dirinyalah yang dijadikan korban, untuk melengserkan Antasari selama-laamnya dari KPK. Dan akhirnya disusun skenario yang sekarang seperti diajukan polisi dalam BAP-nya. Kalau mau jujur, eksekutor Nasrudin buknalah tiga orang yangs sekarang ditahan polisi, tetapi seorang polisi (Brimob ) yang terlatih.

Bibit dan Chandra. Lalu bagaimana dengan Bibit dan Chandra? Kepolisian dan Kejaksaan berpikir dengan dibuinya Antasari, maka KPK akan melemah. Dalam kenyataannya, tidak demikian. Bibit dan Chandra , termasuk yang rajin meneruskan pekerjaan Antasari. Seminggu sebelum Antasari ditangkap, Antasari pesan wanti-wanti agar apabila terjadi apa-apa pada dirinya, maka penelusuran Bank Century dan IT KPU harus diteruskan.
Itulah sebabnya KPK terus akan menyelidiki Bank Century, dengan terus melakukan penyadapan-penyadapan. Nah saat melakukan berbagai penyadapan, nyangkutlah Susno yang lagi terima duit dari Budi Sammpoerna sebesar Rp 10 miliar, saat Budi mencairkan tahap pertama sebasar US $ 18 juta atau 180 miliar dari Bank Century. Sebetulnya ini bukan berkait dengan peran Susno yang telah membuat surat ke Bank Century (itu dibuat seperti itu biar seolah–olah duit komisi), duit itu merupakan pembagian dari hasil jarahan Bank Century untuk para perwira Polri. Hal ini bisa dipahami, soalnya polisi kan tahu modus operansi pembobolan duit negara melalui Century oleh inner cycle SBY.

Bibit dan Chandra adalah dua pimpinan KPK yang intens akan membuka skandal bank Bank Century. Nah, karena dua orang ini membahayakan, Susno pun ditugasi untuk mencari-cari kesalahan Bibit dan Chandra. Melalui seorang Markus (Eddy Sumarsono) diketahui, bahwa Bibit dan Chandra mengeluarkan surat cekal untuk Anggoro. Maka dari situlah kemudian dibuat Bibit dan Chandra melakukan penyalahgunaan wewenang.

Nah, saat masih dituduh menyalahgunakan wewenang, rupanya Bibit dan Chandra bersama para pengacara terus melawan, karena alibi itu sangat lemah, maka disusunlah skenario terjadinya pemerasan. Di sinilah Antasari dibujuk dengan iming-iming, ia akan dibebaskan dengan bertahap (dihukum tapi tidak berat), namun dia harus membuat testimony, bahwa Bibit dan Chandra melakukan pemerasan.

Berbagai cara dilakukan, Anggoro yang memang dibidik KPK, dijanjikan akan diselsaikan masalahnya Kepolisian dan Jaksa, maka disusunlah berbagai skenario yang melibatkanAnggodo, karena Angodo juga selama ini sudah biasa menjadi Markus. Persoalan menjadi runyam, ketika media mulai mengeluarkan sedikir rekaman yang ada kalimat R1-nya. Saat dimuat media, SBY konon sangat gusar, juga orang-orang dekatnya, apalagi Bibit dan Chandra sangat tahu kasus Bank Century. Kapolri dan Jaksa Agung konon ditegur habis Presiden SBY agar persoalan tidak meluas, maka ditahanlah Bibit dan Chandra ditahan. Tanpa diduga, rupanya penahaan Bibit dan Chandra mendapat reaksi yang luar biasa dari publik maka Presiden pun sempat keder dan menugaskan Denny Indrayana untuk menghubungi para pakar hokum untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).

Demikian, sebetulnya bahwa ujung persoalan adalah SBY, Jaksa Agung, Kapolri, Joko Suyanto, dan para kongloemrat hitam, serta innercycle SBY (pengumpul duit untk pemilu legislative dan presiden). RASANYA ENDING PERSOALAN INI AKAN PANJANG, KARENA SBY PASTI TIDAK AKAN BERANI BERSIKAP. Satu catatan, Anggoro dan Anggodo, termasuk penyumbang Pemilu yang paling besar. Jadi mana mungkin Polisi atau Jaksa, bahkan Presiden SBY sekalipun berani menagkap Anggodo!

Pasted from : http://faktakriminalisasi.wordpress.com

Fallopian tube procedures for infertility

A fallopian tube blockage typically prevents successful passage of the egg to the sperm, or the fertilized egg to the uterus. Surgery can be used to try to correct this common cause of infertility. The specific type of surgery depends on the location and extent of the fallopian tube blockage.

Some tubal procedures can be done using microsurgical techniques, either during open abdominal surgery or using laparoscopy through a small incision. The surgeon must have special training and expertise in microsurgery techniques and/or laparoscopy. This general overview describes the most common tubal procedures.
Tubal reanastomosis typically is used to reverse a tubal ligation or to repair a portion of the fallopian tube damaged by disease. The blocked or diseased portion of the tube is removed, and the two healthy ends of the tube are then joined. This procedure usually is done through an abdominal incision (laparotomy).

Salpingectomy, or removal of part of a fallopian tube, is done to improve in vitro fertilization (IVF) success when a tube has developed a buildup of fluid (hydrosalpinx). Hydrosalpinx makes it half as likely that an IVF procedure will succeed.1 Salpingectomy is preferred over salpingostomy for treating a hydrosalpinx before IVF.

Salpingostomy is done when the end of the fallopian tube is blocked by a buildup of fluid (hydrosalpinx). This procedure creates a new opening in the part of the tube closest to the ovary. However, it is common for scar tissue to regrow after a salpingostomy, reblocking the tube.

Fimbrioplasty may be done when the part of the tube closest to the ovary is partially blocked or has scar tissue, preventing normal egg pickup. This procedure rebuilds the fringed ends of the fallopian tube.

For a tubal blockage next to the uterus, a nonsurgical procedure called selective tubal cannulation is the first treatment of choice. Using fluoroscopy or hysteroscopy to guide the instruments, a doctor inserts a catheter, or cannula, through the cervix and the uterus and into the fallopian tube.

What To Expect After Surgery
After open abdominal surgery, there usually is a 2- to 3-day hospital stay. Antibiotics may be given to prevent infection. A woman usually can return to work in 4 to 6 weeks, depending on the extent of surgery, the nature of her work, and her overall health and stamina.

After laparoscopic surgery, there is a brief hospital stay. A woman's return to daily activities can take a few days to a couple of weeks, depending on the type of procedure.

Why It Is Done
Fallopian tube surgery may be done if:
· You are young and have no other fertility-related problems.
· Hysterosalpingography shows blocked fallopian tubes.
· A blocked fallopian tube has a buildup of fluid (hydrosalpinx).
· You want to have a tubal ligation reversed.

How Well It Works
The success of a fallopian tube procedure depends in part on the location and extent of the blockage, as well as the presence or absence of other fertility problems.
· Clearing a blockage in the part of the tube closest to the uterus (proximal occlusion) is more likely to be successful. These blockages often are functional (such as a mucus plug) rather than structural (such as scarring or other obstruction). Up to 60% of women with proximal occlusion have been reported to have successful pregnancies after tubal surgery.2
· From 20% to 30% of women with a blockage near the end of the fallopian tube have had successful pregnancies after tubal surgery.2
· The amount of fallopian tube that remains after surgery is critical to the function of the tube. If a large part of the tube must be removed to eliminate blockage, the likelihood of pregnancy after surgery is reduced.
The success of a sterilization reversal is influenced by the tubal ligation method used, how recently the tubal ligation was performed, and the woman's age-related fertility.
Additional conditions that affect the success of surgery include whether the woman has scar tissue (adhesions) in her pelvis, whether she has other diseases in the pelvic area, and the surgeon's level of skill and experience.

Risks
Risks of fallopian tube surgery include:
· Pelvic infection.
· Scar tissue (adhesions) forming on the reproductive organs, causing them to bind to the abdominal wall or to other organs.
· Increased risk of tubal (ectopic) pregnancy after surgery.

What To Think About
Some fallopian tube problems can be treated with more than one type of surgery or procedure. Ask your doctor for his or her success rates (birth of a healthy baby), as well as national success rates, for any procedure you are considering.
Hysterosalpingography may be performed 3 to 6 months after surgery to check whether the tubes have been opened.

If you do not become pregnant within 12 to 18 months following surgery, your doctor may do a laparoscopy to check the condition of your fallopian tubes.
When successful, a fallopian tube procedure can enable a woman to have more than one pregnancy without ongoing fertility treatment and repeated use of in vitro fertilization (IVF).

Pasted from : http://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/fallopian-tube-procedures-for-infertility

pe-er dari Uline


SCREAM AWARD

Penyanyi Favorit : engga ada tapi lagi seneng Jason Mraz
Apa arti EMO menurutmu : nama boneka di sesame street, tapi kurang L
Setuju ga jika Dangdut go Internasional ? asal gak disabot Malingsia
Koleksi album apa yang kamu miliki ? Ada berapa? Album poto jadul ; 15
Kenapa musisi metal selalu teriak? Cari perhatian aja, soalnya suaranya standard



BUTTERFLY AWARD:
The rules are simple. Use goggle image to search the answers to the questions below. Then you must choose a picture in the first page of results, and post it as your answer.

1. The Age of My Next Birthday: 30

2. A Place Like To Travel: tibet

3. A Favorite Place: home

4. A Favorite Food: macaroni and cheese

5. A Favorite Thing: money

6. A Favorite Color: orange

7. A City I Was Born: semarang

8. A Nick Name I Had: ika

9. A College Major: architectural engineering

10. Name Of My Love: ahmad imam

11. Bad Habit: forgetful

12. Hobby: family gathering

13. Wish list: being pregnant and a mom




SPECIAL AWARD FOR SPECIAL DAY :
1.Darimana blog kalian berasal : blogspot
2.Kapan Dilahirkan Blog kalian ? 2008an
3.Kesulitan apa saja saat membuat blog kalian ? cloud tag-nya
4.Mengapa Membahas Topik yang kalian bahas sekarang ? paling gampang ngomongin diri sendiri
5.Kenapa Tampilan Blog Kalian menggunakan template itu ? “gue banget“
6.Apa yang Pertama Kalian Lakukan saat Blog kalian baru jadi ? cari template yang mantab




"THE SMILES STONE AWARD"

PR-nya adalah menyebutkan 10 hal yang bikin gw senyum hari ini :


1. dibangunin ma ciuman hubby
2. gorden baru dateng
3. godain papa (lagi)
4. ngisengin mama (lagi)
5. akhirnya hujan turun
6. orang kantor pada keluar kota
7. dapet duit kaget
8. meja kerja bersih
9. bisa pulang kantor cepet
10. pr dari uline kelar

yang abis baca posting ini, harap dilanjut yak...

kpr seri 2

Posting dibawah ini merupakan lanjutan posting sebelumnya dan sekedar untuk berbagi pengalaman selama pengajuan sampai permohonan kpr disetujui oleh pihak bank. Semua angka yang tertera adalah real dan dicantumkan untuk mempermudah ilustrasi perhitungan.

dapet rumah idaman dan deal harga jual dengan developer
bayar tanda jadi dan uang muka
pengisian aplikasi dan proses ke bank

sedikit review subyektif bank :
Bank mandiri ; 14,5% fixed 6 bln ;
Konfirmasi persetujuaan 3 hari setelah dokumen lengkap, Marketingnya cuma kooperatif di awal proses, Gaji yang diperhitungkan cuma gaji pokok, tunjangan hanya dihitung 50%, prosesnya berbelit dan terkesan dilempar, Biaya appraisal 200 rb bayar di muka,
Verifikasi data langsung ke kantor


Bank niaga ; 12,5% fixed 12 bln
Marketingnya kooperatif dan selalu mengfollow up per tahapan, Gaji yang diperhitungkan gaji kotor, Konfirmasi persetujuan 7 hari setelah dokumen lengkap,

Bank permata ; 11% fixed 12 bln
Marketingnya cukup kooperatif, Gaji yang diperhitungkan gaji kotor, Konfirmasi penolakan baru diketahui setalah 2 minggu, itupun kita yang nelpon, Biaya appraisal 200 rb, Verifikasi data cuma lewat telpon

Bank panin ; 9,5% fixed 12 bln
Marketingnya kooperatif dan selalu mengfollow up per tahapan, Pengajuan masa kredit ditentukan bank, Konfirmasi penolakan tanpa alasan yang jelas, Biaya appraisal gratis jika kpr disetujui dan diteruskan , bayar 200rb klo kpr disetujui bank tapi kita mengundurkan diri, Verifikasi data lewat telpon

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan kita memilih Bank Niaga. Verifikasi data melalui telpon dan survey lokasi secara langsung. Karena kami membeli dari developer perorangan yang tidak memiliki kerjasama dengan bank, maka kami masuk kategori rumah bekas sehingga pembiayaan dari bank maksimal 90%.

Dari penilaian bank, rumah kami hanya dibiayai 80% selama 15 tahun dengan bunga 12,5% selama 1 tahun setelah itu bunga floating. Kalo ada selisih harga jual real dan harga taksir bank harus dilunasi sendiri diluar biaya kpr.

Akhirnya, sampai juga di proses penandatanganan akad kredit. Sampai disini ternyata biaya yang yang dikeluarkan juga engga sedikit. Paling engga siapin dana segar 10% dari nilai kredit yang disetujui bank. Misal nilai rumah 300 juta, kredit yang disetujui 250 juta, jadi yang musti disiapin sekitar 25 juta. rinciannya untuk :



Kelar urusan akad kredit, besoknya kita titip bayar pajak pembelian melalui notaris. Setelah pembeli dan penjual melunasi kewajiban pajak, pihak notaris akan mengirim nota ke bank dan kemudian bank baru mentransfer uang ke pembeli dan secara otomatis akan mentransfer kembali ke rekening penjual.

Perhitungan pajak untuk pembeli:
Luas tanah x harga njop = a
Luas bangunan x harga pasar = b
{(a + b) – 20 juta } x 5%

Perhitungan pajak penjual
Luas tanah x harga njop = a
Luas bangunan x harga pasar = b
(a + b) x 5%

kpr seri 1


Pengen punya rumah sendiri tapi engga punya uang adalah masalah di kebanyakan keluarga, terutama bagi pasangan muda yang baru mulai merintis kehidupan rumah tangga. Untungnya sekarang ini banyak Bank yang memberikan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR). Dibawah ini adalah step-step pengurusan KPR dan beberapa info.

1.pilih dan tentuin bener" rumah yang mau dibeli
2.sesuain besar uang muka yang harus dibayar
3.sesuain harga rumah yang mo dibeli, dengan kemampuan mengangsur

info: besar angsuran kpr maksimal 30% dari besar pendapatan, dengan catatan kita tidak punya kewajiban angsuran lain.

ct. 1 : jumlah pendapatan bersama (joint income) 10 juta dan tidak ada tanggungan kredit lain ; maka kemampuan maksimal angsuran adalah 10 juta x 30% = 3 juta/bulan,
ct. 2: jumlah pendapatan bersama (joint income) 10 juta, angsuran mobil 1 juta, angsuran motor 500 ribu ; maka kemampuan maksimal angsuran adalah (10 juta - 1 juta - 500rb) x 30% x = 2,5 juta/bulan,

4.proses kpr baru bisa diajukan jika pembangunannya sudah selesai 80% kecuali sudah ada kerjasama dengan pihak developer.

info: untuk jenis rumah baru bisa dibiayai oleh kpr sebesar 100%, tapi rumah bekas hanya bisa dibiayai 80-90% dari taksiran harga rumah oleh bank. kalo kita membeli rumah baru dari developer yang tidak bekerjasama dengan bank atau developer perorangan maka masuk kategori rumah bekas.

5.siapin semua syarat administrasi :
a.fc ktp suami dan istri
b.fc surat nikah
c.fc kartu keluarga
d.surat keterangan kerja (status karyawan tetap, masa kerja minim 2 tahun)
e.fc slip gaji
f.fc rekening tabungan 3 bulan,

info: tujuannya adalah melihat jumlah uang masuk tiap bulan, terutama untuk karyawan yang menerima gaji secara tunai. sebenarnya hal ini untuk menghindari penipuan dari slip gaji, misal gaji ditulis 5 juta per bulan, logikanya paling tidak ada 70% gaji yang masuk ke rekening, tapi karena gaji yang diterima sebenarnya cuma 2 juta jadi keliatan gak match dan boros bgt kan..

g.fc sertifikat rumah yang mau dibeli
h.fc imb (ijin mendirikan bangunan)
i.fc lunas pbb
j.isi aplikasi dan masukin berkas ke bank terpilih, biasanya ada biaya appraisal 200rb.

6.info (data juli-agustus 2009)
bank mandiri : bunga 14,5%,
bni,bri : 16%
bank niaga : 12,5%
bank permata: 11%
bank panin: 9,5% (promo 1 bulan)

7.proses verifikasi data (survey kantor dan lokasi rumah yang akan dibeli)

8.setelah disetujui, langsung penandatanganan akad kredit antara bank - pembeli - developer